CONTOH ABORSI
(presentasi)
Berikut ini
adalah gambaran mengenai apa yang terjadi didalam suatu proses aborsi: Pada
kehamilan muda (dibawah 1 bulan) Pada kehamilan muda, dimana usia janin masih sangat
kecil, aborsi dilakukan dengan cara menggunakan alat penghisap (suction). Sang anak yang masih sangat lembut
langsung terhisap dan hancur berantakan. Saat dikeluarkan, dapat dilihat cairan
merah berupa gumpalan-gumpalan darah dari janin yang baru dibunuh tersebut. Pada kehamilan
lebih lanjut (1-3 bulan) Pada tahap ini, dimana janin baru berusia sekitar
beberapa minggu, bagian-bagian tubuhnya mulai terbentuk. Aborsi dilakukan
dengan cara menusuk anak tersebut kemudian bagian-bagian tubuhnya
dipotong-potong dengan menggunakan semacam tang khusus untuk aborsi (cunam
abortus). Anak dalam kandungan itu diraih dengan menggunakan tang tersebut,
dengan cara menusuk bagian manapun yang bisa tercapai. Bisa lambung, pinggang,
bahu atau leher. Kemudian setelah ditusuk, dihancurkan bagian-bagian tubuhnya.
Tulang-tulangnya di remukkan dan seluruh bagian tubuhnya disobek-sobek menjadi
bagian kecil-kecil agar mudah dikeluarkan dari kandungan. Dalam klinik aborsi,
bisa dilihat potongan-potongan bayi yang dihancurkan ini. Ada potongan tangan,
potongan kaki, potongan kepala dan bagian-bagian tubuh lain yang mungil. Anak
tak berdosa yang masih sedemikian kecil telah dibunuh dengan cara yang paling
mengerikan. Aborsi pada kehamilan lanjutan (3 sampai bulan) Pada tahap ini,
bayi sudah semakin besar dan bagian-bagian tubuhnya sudah terlihat jelas.
Jantungnya sudah berdetak, tangannya sudah bisa menggenggam. Tubuhnya sudah bisa
merasakan sakit, karena jaringan syarafnya sudah terbentuk dengan baik. Aborsi
dilakukan dengan terlebih dahulu
membunuh
bayi ini sebelum
dikeluarkan. Pertama,
diberikan
suntikan maut (saline) yang langsung
dimasukkan
kedalam ketuban bayi. Cairan ini akan
membakar
kulit
bayi tersebut
secara perlahan-lahan,
menyesakkan
pernafasannya
dan akhirnya setelah
menderita
selama berjam-jam sampai satu hari
bayi itu
akhirnya meninggal.
Selama proses ini dilakukan, bayi
akan
berontak,
mencoba
berteriak dan jantungnya berdetak
keras.
Aborsi bukan
saja merupakan pembunuhan,
tetapi
pembunuhan
secara amat keji. Setiap wanita
harus
sadar mengenai
hal ini.
Aborsi pada
kehamilan besar (6 sampai 9
bulan)
Pada tahap ini,
bayi sudah sangat jelas
terbentuk.
Wajahnya sudah kelihatan, termasuk mata,
hidung,
bibir dan
telinganya yang mungil. Jari-jarinya
juga
sudah menjadi
lebih jelas dan otaknya sudah
berfungsi baik.
Untuk kasus seperti ini, proses
aborsi
dilakukan
dengan cara mengeluarkan bayi
tersebut
hidup-
hidup, kemudian
dibunuh.
Cara membunuhnya
mudah saja, biasanya
langsung
dilemparkan ke tempat sampah,
ditenggelamkan
kedalam air atau dipukul kepalanya
hingga
pecah.
Sehingga tangisannya berhenti dan
pekerjaan
aborsi
itu selesai.
Selesai dengan tuntas hanya saja
darah
bayi itu yang akan mengingatkan
orang-orang
yang
terlibat didalam aborsi ini bahwa
pembunuhan keji
telah terjadi.
Semua proses ini
seringkali tidak disadari
oleh
para
wanita calon ibu
yang melakukan aborsi.
Mereka
merasa bahwa
aborsi itu cepat dan tidak
sakit,
mereka tidak
sadar karena dibawah
pengaruh obat
bius. Mereka
bisa segera pulang tidak lama
setelah
aborsi dilakukan.
Benar, bagi sang wanita, proses
aborsi cepat
dan
tidak sakit. Tapi bagi bayi, itu
adalah proses
yang
sangat mengerikan, menyakitkan, dan
benar-benar
tidak manusiawi.
Kematian bayi yang tidak berdosa itu
tidak
disaksikan
oleh sang calon ibu. Seorang wanita
yang
kelak
menjadi ibu yang seharusnya memeluk
dan
menggendong bayinya, telah menjadi
algojo
bagi
anaknya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar