Jumat, 04 Januari 2013

Contoh Aborsi


CONTOH ABORSI (presentasi)

Berikut ini adalah gambaran mengenai apa yang terjadi didalam suatu proses aborsi: Pada kehamilan muda (dibawah 1 bulan) Pada kehamilan muda, dimana usia janin masih sangat kecil, aborsi dilakukan dengan cara menggunakan alat penghisap (suction). Sang anak yang masih sangat lembut langsung terhisap dan hancur berantakan. Saat dikeluarkan, dapat dilihat cairan merah berupa gumpalan-gumpalan darah dari janin yang baru dibunuh tersebut. Pada kehamilan lebih lanjut (1-3 bulan) Pada tahap ini, dimana janin baru berusia sekitar beberapa minggu, bagian-bagian tubuhnya mulai terbentuk. Aborsi dilakukan dengan cara menusuk anak tersebut kemudian bagian-bagian tubuhnya dipotong-potong dengan menggunakan semacam tang khusus untuk aborsi (cunam abortus). Anak dalam kandungan itu diraih dengan menggunakan tang tersebut, dengan cara menusuk bagian manapun yang bisa tercapai. Bisa lambung, pinggang, bahu atau leher. Kemudian setelah ditusuk, dihancurkan bagian-bagian tubuhnya. Tulang-tulangnya di remukkan dan seluruh bagian tubuhnya disobek-sobek menjadi bagian kecil-kecil agar mudah dikeluarkan dari kandungan. Dalam klinik aborsi, bisa dilihat potongan-potongan bayi yang dihancurkan ini. Ada potongan tangan, potongan kaki, potongan kepala dan bagian-bagian tubuh lain yang mungil. Anak tak berdosa yang masih sedemikian kecil telah dibunuh dengan cara yang paling mengerikan. Aborsi pada kehamilan lanjutan (3 sampai bulan) Pada tahap ini, bayi sudah semakin besar dan bagian-bagian tubuhnya sudah terlihat jelas. Jantungnya sudah berdetak, tangannya sudah bisa menggenggam. Tubuhnya sudah bisa merasakan sakit, karena jaringan syarafnya sudah terbentuk dengan baik. Aborsi dilakukan dengan terlebih dahulu
membunuh
bayi ini sebelum dikeluarkan. Pertama,
diberikan
suntikan maut (saline) yang langsung
dimasukkan
kedalam ketuban bayi. Cairan ini akan
membakar
kulit
bayi tersebut secara perlahan-lahan,
menyesakkan
pernafasannya dan akhirnya setelah
menderita
selama berjam-jam sampai satu hari bayi itu
akhirnya meninggal.

Selama proses ini dilakukan, bayi akan
berontak,
mencoba berteriak dan jantungnya berdetak
keras.
Aborsi bukan saja merupakan pembunuhan,
tetapi
pembunuhan secara amat keji. Setiap wanita
harus
sadar mengenai hal ini.


Aborsi pada kehamilan besar (6 sampai 9
bulan)
Pada tahap ini, bayi sudah sangat jelas
terbentuk. Wajahnya sudah kelihatan, termasuk mata,
hidung,
bibir dan telinganya yang mungil. Jari-jarinya
juga
sudah menjadi lebih jelas dan otaknya sudah
berfungsi baik.

Untuk kasus seperti ini, proses aborsi
dilakukan
dengan cara mengeluarkan bayi tersebut
hidup-
hidup, kemudian dibunuh.

Cara membunuhnya mudah saja, biasanya
langsung
dilemparkan ke tempat sampah,
ditenggelamkan
kedalam air atau dipukul kepalanya hingga
pecah.
Sehingga tangisannya berhenti dan
pekerjaan
aborsi
itu selesai. Selesai dengan tuntas hanya saja
darah
bayi itu yang akan mengingatkan orang-orang
yang
terlibat didalam aborsi ini bahwa
pembunuhan keji
telah terjadi.

Semua proses ini seringkali tidak disadari
oleh
para
wanita calon ibu yang melakukan aborsi.
Mereka
merasa bahwa aborsi itu cepat dan tidak
sakit,
mereka tidak sadar karena dibawah
pengaruh obat
bius. Mereka bisa segera pulang tidak lama
setelah
aborsi dilakukan.

Benar, bagi sang wanita, proses aborsi cepat
dan
tidak sakit. Tapi bagi bayi, itu adalah proses
yang
sangat mengerikan, menyakitkan, dan
benar-benar
tidak manusiawi.

Kematian bayi yang tidak berdosa itu tidak
disaksikan
oleh sang calon ibu. Seorang wanita yang
kelak
menjadi ibu yang seharusnya memeluk dan
menggendong bayinya, telah menjadi algojo
bagi
anaknya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar