Jumat, 04 Januari 2013

Bahaya Dibalik Kemasan Makanan


BEKAS BOTOL AQUA
 > Mungkin sebagian dari kita mempunyai kebiasaan memakai dan memakai
> ulang botol plastik (Aqua, VIT , etc) dan menaruhnya di mobil atau di
> kantor. Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol
> (disebut juga sebagai polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai
> di botol2 ini mengandung zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman
> untuk dipakai 1-2 kali saja, jika anda ingin memakainya lebih lama,
> tidak boleh lebih dari seminggu, dan harus ditaruh ditempat yang jauh
> dari matahari. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik
> rusak dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum. Lebih
> baik membeli botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan
> memakai botol plastik.
> 2 . PENGGEMAR SATE
 
> Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena
> ketika kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil
> pembakaran
> arang yang dapat menyebabkan kanker. Untuk itu kita punya
> obatnya yaitu timun yang disarankan untuk dimakan setelah makan
> sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi
> timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun
> setelah makan sate.
> 3. UDANG DAN VITAMIN C
           
> Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan
> menyebabkan keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses
> reaksi dari Udang dan Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat
> keracunan yang fatal dalam hitungan jam.

> 4. MI INSTAN
 
> Untuk para penggemar mi instan, pastikan Anda punya selang waktu
> paling tidak 3 (tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi mi instan, jika
> Anda akan mengkonsumsinya lagi, dari informasi keadokteran, ternyata
> terdapat lilin yang melapisi mi instan. Itu sebabnya mengapa mi
> instan tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie
> instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti
> kanker. Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya
> waktu lagi untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mi
> instan setiap hari . Akhirnya dia menderita kanker.
> Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya lilin
> dalam mi instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa tubuh kita
> memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan
> lilin tersebut.
>
> 5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN

 
> Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-hari kita
> konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar
> bungkus makanan dan cenderung dianggap sebagai "pelindung " makanan.
> Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan.
> Sebaiknya
> mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada
> makanan
> mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan,
>
> kemudahan, penyeragaman, promosi, dan informasi. Ada begitu banyak
> bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu
> kemasan
> yang bersentuhan langsung dengan makanan .
>
> Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya.
>
> Inilah ranking teratas bahan kemasan makanan yang perlu Anda
> waspadai.
>
> A. Kertas .
>

> Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas koran dan majalah)
> yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung
> timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam
> tubuh manusia , timbal masuk melalui saluran pernapasan atau ngan kita.
> pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke
> berbagai jaringan lain, seperti: ginjal , hati, otak, saraf dan tulang.
> Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu
> pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang
> terjadipun bisa bersifat kronis dan akut. Untuk terhindar dari makanan
> yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang.
> Banyak makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng dan tempe
> goreng yang dibungkus dengan Koran karena pengetahuan yang kurang dari
> si penjual, padahal bahan yang panas dan berlemak mempermudah
> berpindahnya timbale makanan tsb.
>
> Sebagai usaha pencegahan , taruhlah makanan jajanan tersebut di atas
> piring.
> B . Styrofoam
 
> Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu
> pilihan yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini
> membuktikan bahwa styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam
> yang dibuat dari kopolimer styren ini menjadi pilihan bisnis pangan
> karena mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat
> dipegang. Selain itu, bahan tersebut juga mampu
> mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang,
> mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah,
> lebih aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan
> Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam makanan
> sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan endocrine disrupter
> (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya
> gangguan pada system endokrinologi dan reproduksi manusia akibat
> bahan kimia karsinogen dalam makanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar